Catatan Karya Tulis....................

27 Juli 2009

Sekolah di Kota Jambi Berlomba - lomba Pungut Sumbangan


KOTA JAMBI – Beberapa sekolah di Kota Jambi berlomba-lomba meminta sumbangan ini itunya kepada wali murid, bahkan sumbangan untuk membeli trompetpun di minta. Pendidikan gratis yang dijanjikan pasangan Walikota Jambi, Bambang - Sum Indra, hanyalah pepesan kosong.

”Mana pendidikan gratis itu. Untuk masuk SMPN 7 Kota Jambi biayanya sangat banyak. Mereka minta biaya baju sebanyak Rp 515 ribu. Kemudian diminta lagi sumbangan lagi lewat Surat Edaran Komite Sekolah No. 001/Komite/SMP 7/2009 sebesar Rp 400 ribu.” Ujar Ita, warga RT 08 Kelurahan Beliung Kecamatan Kota Jambi.
Menurut dia, alasan sekolah minta sumbangan itu untuk biaya pembuatan tempat duduk taman, monumen visi misi, pembuatan mimbar, pembelian skiner, meja dan kursi serta trompet.

”Jelas tidak bersentuhan dengan peningkatan kualitas pendidikan, dan ini terkesan dipaksakan. Bagaimana dengan mereka yang tidak mampu,” katanya.

Keluhan yang sama juga dialami EK, warga Kelurahan Beliung Kecamatan Kotabaru. Pihaknya terpaksa mengeluarkan uang sebesar Rp 2,5 juta dari Rp 6 juta yang diminta sebagai syarat masuk ponakannya di SMAN 4 Kota Jambi lewat jalur belakang.

”Akhirnya saya hanya membayar Rp 2,5 jt dari 6 juta yang diminta, tetap saja mahal,” keluhnya.

Walikota Jambi, Bambang Priyanto dan Wakilnya, Sum Indra hingga kini sulit dimintai keterangan soal itu. Bahkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Sahir pun menolak memberikan komentar saat ditemui diruang kerjanya, Jum’at (24/7) pagi.

”Maaf saya lagi sibuk,” ujar Sahir menolak dimintai keterangan.

Menurut Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Jambi, Sunarto, S.Pd, M.Pd, pendidikan gratis bukan berarti seluruh biaya sekolah siswa digratiskan.

Masalah sumbangan, tambah Sunarto, sepatutnya tidak dilakukan pihak sekolah karena sifatnya tidak mendesak dan tidak bersentuhan dengan peningkatan kualitas pendidikan siswa. "Tidak semua biaya pendidikan digratiskan. Namun sumbangan itu juga sepatutnya tidak dilakukan pihak sekolah, karena tak ada kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan siswa,” kata Sunarto singkat. (infojambi.com/TOT)

0 Komentar:

Posting Komentar

ya

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda